Selasa, 22 April 2014

Pemerintah Siapkan Sukuk Berstruktur Wakalah

Pemerintah berencana menyiapkan penerbitan sukuk dengan struktur akad baru. Selama penerbitan sukuk negara sejak 2008, akad yang digunakan baru terbatas pada ijarah. Kini pemerintah mulai mengembangkan sukuk dengan struktur akad wakalah.

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Dahlan Siamat, mengatakan sukuk dengan struktur baru tersebut menjadi salah satu alternatif dari penerbitan sukuk pemerintah. “Pasar keuangan cukup dinamis dan struktur wakalah memudahkan pemerintah untuk menerbitkan sukuk karena untuk underlying asetnya tidak harus seluruhnya berupa barang milik negara, misalnya 51 persen underlying aset adalah barang milik negara, sisanya proyek pemerintah,” jelas Dahlan usai Seminar Pengembangan Sukuk Global di Kampus Islamic Banking and Finance Institute, Senin (14/4).

Ia pun menargetkan sebelum akhir 2014 sudah bisa menerbitkan sukuk wakalah tersebut. “Nanti sukuk ini bisa untuk penerbitan sukuk global maupun di pasar domestik. Harapannya sudah bisa diterbitkan untuk sukuk global tahun ini,” ungkapnya.

Di tahun 2014 pemerintah berencana menerbitkan sukuk global pada semester dua, namun belum ditentukan secara pasti waktu penerbitannya. “Dalam windows penerbitan pemerintah biasanya untuk sukuk global dilakukan pada rentang waktu setelah idul fitri dan sebelum idul adha,” kata Dahlan. Sebelum penerbitan sukuk global, pemerintah akan melakukan roadshow ke sejumlah negara. Di tahun ini sejumlah negara yang dibidik diantaranya Inggris, Hong Kong, Singapura dan kawasan Timur Tengah.

Dahlan menuturkan sejak penerbitan sukuk global empat tahun lalu, para investor asing selalu antusias mengenai sukuk global pemerintah Indonesia dan selalu mengalami kelebihan permintaan hingga enam kali. Jumlah penerbitan sukuk global pun terus bertambah. Pada penerbitan sukuk global pertama kali di tahun 2010 pemerintah menyerap 750 juta dolar dan di tahun 2013 pemerintah menyerap 1,5 miliar dolar.

Dari sisi investor sukuk global, Timur Tengah mencatat porsi 30 persen, sisanya berasal dari Eropa, Asia, dan Amerika. Dalam penerbitan sukuk global juga terdapat porsi untuk investor domestik, namun dibatasi sampai 12,5 persen dari total penerbitan sukuk. Di tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan sukuk sebesar Rp 60,3 triliun dan sampai pertengahan April 2014 telah mencapai 51 persen dari target.

Sumber: Sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar