Dalam dua tahun terakhir penerbitan sukuk secara global selalu melampaui US$100 miliar. Total penerbitan sampai dengan akhir 2013 mencapai US$628,08 miliar. Menurut Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Dahlan Siamat, dana Islami mencari rumah baru mulai awal 2000-an, setelah peristiwa 11 September di Amerika Serikat (AS). Sebab, ketika itu para pemilik dana dari Timur Tengah khawatir menempatkan dananya di Amerika Serikat (AS).
“Itu adalah peluang, dan tantangannya, sejauh mana kita bisa menangkap peluang itu,” ujar Dahlan, pada seminar pengembangan sukuk global, yang digelar Islamic Banking and Finance Institute (IBFI) Trisakti, di Jakarta, 14 April 2014. Pada 2013, Malaysia masih mendominasi penerbitan sukuk secara global dengan kontribusi sebesar 69% atau sekitar US$433,37 miliar. Sementara Indonesia hanya berkontribusi 5% atau senilai US$31,40 miliar.
Dahlan menambahkan, pasar sukuk global, termasuk pasar sukuk di Indonesia diyakini akan terus berkembang. Salah satu alasannya juga karena industri keuangan syariah terus berkembang.
“Keyakinan itu ditandai juga dengan munculnya negara-negara baru pengguna pembiayaan syariah. Mereka yakin industri keuangan syariah akan berkembang,” pungkasnya.
Sumber: Infobank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar