Pemerintah akan kembali menerbitkan Sukuk global pada semester II/2014 dengan tenor 5-10 tahun. Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Dahlan Siamat belum bersedia menyebutkan nilai dan bunga yang akan ditetapkan dalam penerbitan Sukuk global tersebut.
"Bunga menggunakan konsep ijarah dimana kuponnya fixed, bunga baru bisa dipastikan paling belakang, diusahakan tahun ini," katanya, Senin (14/4/2014).
Pemerintah tercatat telah menerbitkan Sukuk global sebanyak 4 kali sejak 2009. Pertumbuhan permintaan Sukuk global dinilai cukup tinggi. Terbukti pada awal penerbitan Sukuk global 2009, pemerintah hanya menerbitkan US$650 juta. Terakhir, pemerintah telah menerbitkan Sukuk global sebesar US$1,5 miliar dengan permintaan lebih dari 4-5 kali lipat.
Pasar yang dibidik nanti, sambungnya, a.l. negara-negara Eropa seperti Ingris, kemudian Asia seperti Hong Kong, Singapura dan Timur Tengah. Pada penerbitan tahun lalu, katanya, mayoritas sukuk global diborong oleh investor asal Timur Tengah sebesar 30%, kemudian sisanya dibeli oleh investor asal Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Adapun dalam negeri diberikan jatah sebanyak 12,5% dari total penerbitan Sukuk global. Kendati demikian, jumlah sukuk global yang diterbitkan baru mencapai sekitar 10% dari keseluruhan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sekitar Rp3.000 triliun.
"Bunga menggunakan konsep ijarah dimana kuponnya fixed, bunga baru bisa dipastikan paling belakang, diusahakan tahun ini," katanya, Senin (14/4/2014).
Pemerintah tercatat telah menerbitkan Sukuk global sebanyak 4 kali sejak 2009. Pertumbuhan permintaan Sukuk global dinilai cukup tinggi. Terbukti pada awal penerbitan Sukuk global 2009, pemerintah hanya menerbitkan US$650 juta. Terakhir, pemerintah telah menerbitkan Sukuk global sebesar US$1,5 miliar dengan permintaan lebih dari 4-5 kali lipat.
Pasar yang dibidik nanti, sambungnya, a.l. negara-negara Eropa seperti Ingris, kemudian Asia seperti Hong Kong, Singapura dan Timur Tengah. Pada penerbitan tahun lalu, katanya, mayoritas sukuk global diborong oleh investor asal Timur Tengah sebesar 30%, kemudian sisanya dibeli oleh investor asal Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Adapun dalam negeri diberikan jatah sebanyak 12,5% dari total penerbitan Sukuk global. Kendati demikian, jumlah sukuk global yang diterbitkan baru mencapai sekitar 10% dari keseluruhan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sekitar Rp3.000 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar